Setelah kehadiran buah hati, banyak pasangan bertanya-tanya: kapan waktu yang tepat untuk kembali berhubungan seksual? dan apakah hal itu aman? Pertanyaan-pertanyaan ini sangat wajar. Masa pascamelahirkan bukan hanya waktu pemulihan fisik bagi ibu, tapi juga periode adaptasi emosional dan hubungan suami istri yang baru. Memahami perubahan yang terjadi dan saling mendukung adalah kunci.

Foreplay adalah aktivitas seksual yang terjadi sebelum berhubungan seksual. Hal ini merupakan cara untuk membangun gairah dan kesenangan pasangan serta membantu tubuh untuk siap dalam berhubungan dan membangun emosional di antara pasangan.

Ketika memasuki usia yang tidak lagi muda, terdapat banyak perubahan dari sisi hormon dan perubahan gairah seksual. Hal ini seringkali menyebabkan pasangan suami istri malas untuk berhubungan intim. Lalu bagaimana cara untuk menjaga kehidupan seks yang sehat seiring berjalannya usia? 

Sobat Yesdok, pasangan yang baru saja menikah pastinya sangat menanti-nanti saat untuk dapat bermesraan dengan pasangannya. Sebagai bentuk ungkapan cinta yang sudah tidak dapat dibendung lagi. Banyak sekali manfaat dari melakukan hubungan intim baik dari sisi psikologis maupun sisi kesehatan fisik. Namun, bagi pasutri yang sudah lama menjalin rumah tangga, pastinya frekuensi berhubungan intim telah menurun. Sehingga istri harus lebih inisiatif dan peka dengan tanda-tanda tubuh suami butuh seks.

Sobat Yesdok, selama kehamilan, hubungan seksual sering menjadi topik yang menimbulkan banyak pertanyaan dan mitos, tetapi ada banyak manfaat yang terkait dengan melakukannya. 

Sobat Yesdok, melahirkan adalah peristiwa luar biasa dalam hidup seorang wanita, tetapi seringkali dapat mengubah dinamika hubungan seksual pasangan. Setelah melahirkan, banyak wanita mengalami perubahan fisik dan emosional yang mempengaruhi keinginan dan kenyamanan mereka saat berhubungan seks. Namun, pasangan dapat secara bertahap memulihkan intimasi mereka dengan memahami posisi seks yang aman dan nyaman. 

Sobat Yesdok, masa kehamilan adalah pengalaman yang berbeda bagi setiap pasangan, dan terkadang ada perdebatan tentang hubungan intim selama kehamilan. Namun, banyak penelitian dan ahli kesehatan berpendapat positif tentang manfaat bercinta selama kehamilan. 

Sobat Yesdok, sebagai pasangan anda seharusnya berusaha menjalani kehidupan seksual yang aktif dan memuaskan. Ini sangat penting untuk membangun dan mempertahankan keintiman dalam hubungan. Namun, kurangnya aktivitas seksual dapat mengancam kesehatan dan keharmonisan hubungan. Mari kita lihat sepuluh bahaya utama yang mungkin terjadi karena berhubungan intim secara jarang.

Tidak dapat dipungkiri, seks merupakan salah satu kegiatan yang menawarkan begitu banyak kesenangan. Namun, pasti ada saja satu atau dua hal yang tidak disukai selama melakukan sebuah hubungan seksual.

Sebuah studi terbaru mencari tahu obat yang paling umum digunakan untuk memanaskan keadaan dalam berhubungan seksual.

Setiap wanita akan mengalami haid atau menstruasi rutin pada tiap bulan. Bagi wanita yang sudah menikah, menstruasi sering kali menjadi penghalang untuk berhubungan intim dengan suami. Sehingga suami akan mengalah dan memilih untuk menunggu pasangannya selesai menstruasi. Lalu bagaimana jika berhubungan seks saat menstruasi?

Berhubungan seksual tidak berhenti sampai Anda dan pasangan mencapai puncaknya. Lebih dari itu, ada juga beberapa hal yang Anda dan pasangan musti lakukan untuk tetap menjaga kesehatan. Berikut tips YesDok yang harus Anda lakukan setelah selesai melakukan hubungan seksual:

Tidak ada duanya nikmat sepasang dua insan saat bercinta. Berbagai rasa bercampur jadi satu. Termasuk rasa perih yang kadang dirasakan oleh paangan perempuan di bagian intimnya, yaitu Miss V. Suasana nikmat untuk mencapai klimaks yang diharapkan, terkadang tidak bisa tercapai. Lantas apakah yang menjadi penyebab Miss V terasa perih dan membuat tidak nyaman?